Kamis, 02 Mei 2013

kerjasama internasional dibidang pendidikan


Kerjasama internasional Indonesia di bidang pendidikan
                Sebagai  Negara berkembang, Indonesia banyak melakukan kerjasama  internasional  dalam berbagai  bidang dan Negara didunia. Kerjasama  internasional sebagai suatu bentuk  hubungan diplomatis  antara  Indonesia  dan Negara-negara  lain diberbagai bidang penting untuk menyokong  kepentingan  rakyat. Selain  itu, kerjasama  yang bersifat  mutualisme  ini dapat mempererat hubungan kedua Negara.
                Sesungguhnya, Indonesia sudah memulai kerjasama internasionalnya dengan Negara-negara lain sesaat setelah proklamasi kemerdekaan. Kerjasama internasional ini terutama dilakukan dengan Negara-negara sahabat. Hingga saat ini, Indonesia telah membangun berbagai bentuk kerjasama internasional dengan 162 negara di lima benua; termasuk Negara-negara maju
                Salah satu bidang kerjasama internasional antara Indonesia dan Negara-negara maju adalah dibidang pendidikan. Pendidikan di Indonesia  masih perlu  banyak belajar dari system pendidikan di Negara-negara maju. Kerjasama internasional dibidang pendidikan biasanya berupa  pertukaran pelajar, beasiswa, pertukaran guru, hingga bantuan dana atau hibah. Berikut ini adalah kerjasama internasional Indonesia berbagai Negara maju dibidang pendidikan.

                Kerjasama internasional Indonesia-Amerika Serikat
                                Sejak  tahun 1952, kerjasama internasional antara Indonesia dan amerika serikat  dibidang pendidikan telah dimulai. Bentuk dari kerjasama internasional ini adalah masuknya program beasiswa Fulbright yang member beasiswa pada insane-insan pendidikan Indonesia untuk mengecap pendidikan yang lebih  tinggi di  universitas-universitas di Amerika Serikat.
                                Selain itu, program beasiswa Fulbright yang dilaksanakan oleh lembaga AMINEF (America Indonesia Exchange Foundation)  ini juga  memiliki program  kerjasama internasional khusus untuk orang-orang papua terkait dengan berdirinya Freeport di propinsi timur Indonesia tersebut.
                                Selain beasiswa Fulbright, kerjasama internasional dengan amerika serikat juga terbentuk melalui penandatanganan kesepakatan MOU USINDO dibidang social, kebudayaan, dan pendidikan pada 15 mei 2006 lalu. Sejalan dengan MOU tersebut, USINDO kemudian memberi kesempatan nagi diplomat-diplomat Indonesia di amerika serikat untuk mengecap pendidikan Negara adidaya tersebut.
                                Tidak hanya itu, USINDO juga secara sukarela menyediakan tenaga pendidik untuk mengembangkan program pendidikan Bahasa Inggris diindonesia .
                                Menindaklanjuti kerjasama internasional tersebut, lahirlah MOU Peace Corps yang ditandatangani Indonesia dan Amerika Serikat pada 11 Desember 2009. Atas nama MOU tersebut, amerika serikat  mengirimkan tenaga pelajar sukarela ke jawa timur untuk  mengajar dan melakukan pelatihan pengajaran bahasa inggris bagi guru-guru mata pelajaran tersebut.
                                Ternyata, kerjasama internasional kedua Negara melalui MOU Peace Corps tersebut berjalan lancer dan mendapat sambutan baikm dari para praktisi pendidikan Indonesia(khususnya di jawa timur). Kemudian amerika serikat menambah armada pendidikannya pada tahun 2011.
                                Hingga tahun 2012 ini, jumlah tenaga pendidik sukarela dari amerika serikat semakin bertambah, dan sasarannya pun meluas, tidak hanya focus pada institusi-institusi pendidikan di provinsi jawa timur, tetapi mulai menyebar ke provinsi-provinsi lain.
                               
Kerjasama internasional Indonesia-jepang
                                Kerjasama internasional dibidang pendidikan juga dilakukan dengan Negara macan asia, jepang. Jepang bias dianggap sebagai salah satu Negara penting yang berperan dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Pasalnya, banyak mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu dijepang. Sebagian besar mahasiswa ini menuntut ilmu secara Cuma-Cuma berkat kerjasama internasional Indonesia dan jepang.
                                Pemerintah jepang menyelenggarakan program beasiswa yang disebut dengan  monbukagakusho bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia. Mahasiswa Indonesia yang belajar dijepang melalui program beasiswa ini tercatat sebanyak 469 orang, sekitar 47,23% dari total jumlah mahasiwa Indonesia dijepang. Selain itu, kerjasama internasional dibidang pendidikan dengan jepang juga disokong dengan program beasiswa OECF atau STAID, yang dana pendidikannya dibiayai oleh pemerintah Indonesia sendiri.
                                Sebanyak 4,43% mahasiswa Indonesia dijepang menuntut ilmu melalui program beasiswa ini. Adapun sisanya yakni 48,34% mahasiswa Indonesia dijepang menuntut ilmu dengan biaya dari perusahaan-perusahaan tempatnya bekerja diindonesia, biaya dari program-program beasiswa lembaga swasta jepang, dan biaya pribadi.
                                Para mahasiswa Indonesia yang belajar dijepang, baik melalui program-program kerjasama internasional maupun dana pribadi, sebagian besar mengambil bidang studi teknik. Banyak dari mereka yang dating kejepang untuk mempelajari ilmu pertanian, teknik  mesin, bioteknologi,aeronautical, electic engineering, computer and information science, dan geoteknologi. Selai dibidang studi tersebut bidang studi ilmu ekonomi, pendidikan, ilmu social, politik, serta bahasa dan sastra juga cukup banyak diminati.
                                Tidak hanya program beasiswa, program kerjasama internasional Indonesia dan  jepang  dibidang pendidikan juga berupa bantuan dana untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. Dana ini disalurkan melalui sebuah badan kerjasama internasional jepang yang disebut JICA (Japan International Cooperation Agency).

Kerjasama internasional Indonesia-Mesir
                                Kerjasama internasional Indonesia dan mesir dibidang pendidikan telah berlangsung  sejak lama, tepatnya sejak masa pertengahan abad ke-19. Pasalnya, saat itu islam sedang berkembang diindonesia, dan banyak pemuka-pemuka agama islam Indonesia menuntut ilmu seputar Islam di Universitas Al-Azhar di Kairo. Bahkan hingga kini, Universitas Al-Azhar masih menjadi tujuan utama para pelajar, mahasiswa, dan pemuka agama islam di Indonesia untuk mempelajari islam lebih dalam.
                                Setelah masa kemerdekaan, kerjasama internasional ini semakin menguat dengan diciptakannya perjanjian-perjanjian dan program-program untuk mengembangan pendidikan diindonesia dan  mesir.  Beberapa di antaranya adalah sebuah perjanjian kerjasama internasional dibidang keilmuan dan pendidikan. Perjanjian ini disepakati oleh Departemen Agama republic Indonesia dan universitas Al-Azhar di tahun 19 Januari 1996 silam.
                                Selain itu, dibentuk pula perjanjian pembangunan sekolah dasar dan sekolah menengah Al-Azhar di ibukota Jakarta pada tanggal 28 September 1999. Kerjasama internasional dibidang pendidikan antar kedua Negara semakin erat seiring  banyaknya MOU yang disepakati oleh berbagai universitas di Indonesia dan mesir.
                                Kerjasama internasional melalui peningkatan hubungan universitas-universitas diindonesia dan mesir ini ditindaklanjuti dengan berbagai program beasiswa dari pemerintah mesir. Universitas Al-Azhar sendiri menyediakan 115 beasiswa bagi pelajar Indonesia setiap tahunnya. 115 beasiswa itu dianggarkan sebagai berikut: 90 beasiswa untuk studi S1, 20 beasiswa untuk studi S2 atau program pascasarjana, dan 5 beasiswa untuk studi pra-perguruan tinggi.
                                Selain itu, ada juga  program beasiswa dari pemerintaha mesir untuk mereka yang ingin menempuh studi di universitas selain Al-Azhar. Pemerintah mesir memberikan 5 beasiswa setiap tahunnya untuk bidang studi hokum, bahasa arab, dan ekonomi program S1.
                                Adapun kerjasama internasional antar kampus dibuktikan dengan adanya beasiswa dari universitas Minia bagi 10 orang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta(UNJ) yang berminat mengikuti program pendidikan Bahasa Arab selama setahun.
                                Semakin eratnya hubungan kerjasama internasional Indonesia dan mesir terlihat dari munculnya program beasiswa dari majelis tertinggi urusan agama islam kementrian wakaf mesir. Lembaga pemerintahan mesir tersebut menyediakan program beasiswa bagi hingga 100 orang mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar.
                                Universitas Al-Azhar bias dibilang cukup berperan dalam kerjasama internasional Indonesia dan mesir. Selain menjadi pilihan utama mahasiwa Indonesia untuk menuntut ilmu7, universitas ini juga mengirimkan 50 orang tenaga pengajar sukarela untuk ditempatkan di madrasah-madrasah dan pesantren-pesantren diseluruh Indonesia.
                                Selain program-program perjanjian dan MOU pendidikan, kerjasama internasional Indonesia dan mesir dibidang pendidikan juga terlihat dari dibukannya lembaga kursus bahasa Indonesia oleh pusat kebudayaan dan informasi (PUSKIN) Indonesia di Kairo, Mesir. Kursus bahasa Indonesia yang aktoif sejak tanggal 3 Agustus 2008 mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Mesir, terlihat dari meningkatnya peminat kursus bahasa Indonesia ini dari tahun ketahun.
                                Sementara itu kerjasama internasional dibidang pendidikan dan keilmuan juga semakin ditingkatkan dengan dilaksanakannya program pertukaran pemuda yang disebut Indonesia-Egypt Youth Exchange (IEYE) pada tahun 2007 silam. Sebagian besar peserta pertukaran pemuda ini adalah para mahasiswa dan mahasiswi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar