Kamis, 02 Mei 2013

10. Organisasi dan Metode Penelitian Pendidikan


Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur,  teknik,  alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan  penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?
Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?
Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?
Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.  Dalam  prakteknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian.
•  Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif.
•  Penelitian  Deskriptif yang yang bertujuan untuk  membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
•  Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
•  Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungansuatu obyek
•  Penelitian  Korelasional yang bertujuan untuk  mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
•  Penelitian  Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk  menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali
•  Penelitian  Eksperimental semu yang bertujuan untuk  mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.
•  Penelitian  Kausal-komparatif yang bertujuan untuk  menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi  dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding.
•  Penelitian  Tindakan yang bertujuan untuk  mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.
  A. MEMILIH PERMASALAHAN PENELITIAN

Walaupun usaha untuk menentukan permasalahan, tidak ada resepnya yang pasti, pembahasan tentang memilih permasalahan perlu juga diuraikan, agar para peneliti khususnya peneliti muda dapat menggunakannya sebagai acuan didalam mencari permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
Dalam peraktiknya, sebelum permasalahan dapat dirumuskan dengan baik, permasalahan penelitian dapat dinilai dengan beberapa pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut.
1. Problem penelitian sebaiknya memberikan kontribusi terhadap teori yang ada dan bidang peneliti yang berkepentingan.
2. Setelah dilakukanstudi terhadap permasalahan terhadap penelitian yang ada, problematika hendaknya memberikan motivasi timbulnya permasalahan baru untuk dilakukan studi dalam kegiatan penelitian berikutnya.
3. Permasalahan peneliti dapat dirumuskan dalam statemen pertanyaan.
4. Dalam bentuk kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang ada.

B. SEKUENSI MEMILIHPROBLEM PENELITIAN

Dalam memilih permasalahan penelitian akan lebih mudah bagi para peneliti, secara organisatoris memperhatikan langkah-langkah penting seprto berikut.
Pertama, mereka hendaknya dapat mengidentifikasi cakupan luas atau general area dari permasalahan, misalnya bidang teknologi terapan, bimbingan karier, psikologi, sosologi, manajemen,bidang ekonomi, dan sebagainya.
Kedua, mempersempit permasalahan sehingga menjadi permasalahan yang dapat diteliti atau resechable problems.
Langkah ketiga setelah masalah disampaikan ialah dirumuskan menjadi bentuk pernyataan yang sesuai dengan metode penelitianyang hendak digunakan .

C. KARAKTERISTIK PERMASALAHAN

Secara fungisional masalah penelitian mempunyai arti penting bagi para peneliti. Masalah penelitian dapat digunakan sebagai pedoman kegiatan di lapangan. Ciri-ciri permasalahan yang baik serta layak untuk diteliti

1. Dapat Diteliti
Suatu permasalahan dapat dikatakan diteliti, apabila masalah tersebut dapat diungkap kejelasannya melalui tindakan koleksi data dan kemudian dianalisis. Sebagai contoh, dalam bentuk apakah informasi pekerjaan dapat diberikan kepada para pencari kerja? Seorang peneliti tidak akan dapat memberikan jawaban secara pasti. Oleh karena itu, guna memperoleh jawaban tersebut mereka mencari informasi dengan cara bertanya dengan responden, melakukan observasi langsung di mana para pencari kerja berada, melakukan studi keperpustakan dengan buku.

2. Mempunyai Kontribusi Signifikan
Ciri-ciri suatu masalah penelitian yang kedua adalah mempunyai kontribusi nyata. Masalh penelitian dikatakan baik jika itu mempunyai manfaat bagi penelti yang bersangkutan maupun bagi masyarakat pada umumnya.





3. Dapat Didukung dengan Data Empiris
Karakteristik yang ketiga juga penting untuk dipertimbangkan adalah fenomena masalah tersebut dapat diukur baik secara kuantitatif maupan secara empiris. Ukuran empiris atau ukuran yang didasarkan pada fakta yang dapat dirasakan oleh orang yang terlibat mempunyai peranan penting.

4. Sesuai dengan Kemampuan dan Keinginan Peneliti
Karakteristis yang menganjurkan perlunya peneliti menyesuaikan kemampuan dan sesuai dengan keinginannya. Permasalahan yang mempunyai tiga karakteristik di atas akan memberikan keyakinan untuk dapat meneliti dan mengumpulkan data pendukung.

D. MERUMUSKAN PERMASALAHAN
Masalah penelitian yang sudah diidentifikasi dan dibatasi agar memperoleh masalah yang layak untuk di teliti masih harus dirumuskan agar dapat memberikan arah bagi si peneliti. Rumusan permasalahan yang baik, harus dapat mencakup dan menunjukan semua variabel maupun hubungan variabel satu dengan variabel yang lain yang hendak diteliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar