Kamis, 02 Mei 2013

Komunikasi


Pengertian Komunikasi Secara Umum
Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain yang, karena berhubungan, menimbulkan interaksi sosial (social interaction). Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi (intercommunication).
Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “communication” dan perkataan ini bersumber pada kata “communis” (sama makna mengenai suatu hal). Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan kata lain, hubungan antara mereka bersifat komunikatif. Sebaliknya, jika ia tidak mengerti, maka komunikasi tidak berlangsung. Atau dengan kata lain, hubungan antara orang-orang itu tidak komunikatif.

Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian ini jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia.
Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia (human communication), yang sering disebut komunikasi sosial (social communication). Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi kemasyarakatan karena hanya pada manusia yang bermasyarakatlah terjadinya komunikasi.
Jadi, teknik berkomunikasi yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan di sini adalah komunikasi antara seseorang dengan orang lain, komunikasi manusia atau komunikasi sosial yang mengandung makna “proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain”.

                      

2.      Pengertian Komunikasi Secara Paradigmatis
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan tujuan tertentu, seperti memberitahukan, mengubah sikap, pendapat ataupun perilaku. Komunikasi ini dapat dilakukan dalam berbagai cara, baik secara lisan, tatap muka maupun melalui me­dia; media massa (surat kabar, radio, televisi, film) ataupun media nonmassa (surat, telepon, papan pengumuman, poster, spanduk dan sebagainya).
Oleh karena itu, komunikasi dalam pengertian ini harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu, bergantung pada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada komunikan yang dijadikan sasaran.
Ditinjau dari segi komunikator, komunikasi ini bersifat informatif dan persuasif. Namun, komunikasi persuasif lebih sulit daripada komunikasi informatif karena memang tidak mudah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang atau sejumlah orang.

3.      Proses Komunikasi
Dari pengertian komunikasi di atas, terlihat adanya sejumlah komponen atau unsur yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Dalam “bahasa komunikasi” komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:
    Komunikator; orang yang menyampaikan pesan.
    Pesan; pernyataan yang didukung oleh lambang.
    Komunikan; orang yang menerima pesan.
    Media; sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan berada jauh atau dalam jumlah yang banyak.
    Efek; dampak sebagai pengaruh dari pesan.

Teknik berkomunikasi adalah cara atau “seni” penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah pemyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan yang dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran dan sebagainya.
Pernyataan tersebut dibawakan oleh lambang, yang dapat berupa bahasa maupun kial (gerak atau isyarat) seperti gerak tubuh, gambar, warna dan lainnya.
Di antara sekian banyak lambang yang bisa digunakan dalam komunikasi adalah bahasa, sebab bahasa dapat menunjukkan pemyataan seseorang mengenai hal-hal, selain yang kongkrit juga yang abstrak, baik yang terjadi saat sekarang maupun waktu yang lalu dan masa yang akan datang. Tidak demikian kemampuan lambang-lambang lainnya. Hal terpenting dalam komunikasi ialah bagaimana cara agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan.
Dampak atau efek yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu:
a.       Dampak kognitif
Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan ia menjadi tahu dan paham atau meningkatkan intelektualitasnya. Pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan kata lain, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran komunikan.
b.      Dampak afektif
Dampak afektif lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Tujuan komunikator bukan hanya sekadar supaya komunikan untuk mengetahui tentang suatu hal, namun hatinya pun ikut tergerak yang akhirnya menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
c.       Dampak behavioral
Dampak ini merupakan dampak yang paling tinggi kadarnya, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan

Komunikasi adalah proses berita dari seseorang kepada orang lain
Dalam bentuk komunikasi selalu terdapat 4 unsur yaitu :
1.      Adanya pengirim dan penerima berita
2.      Adanya berita yang dikirim
3.      Adanya media atau alat pengiriman berita
4.      Ada sistem simbol yang digunakan untuk menyatakan berita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar