Jumat, 14 Juni 2013

INGATAN

A.    Pengertian Ingatan Memory
Ingatan (memory) ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan. Jadi, ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan; menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan.
Orang yang dapat mengingat sesuatu kejadian, ini berarti kejadian yang diingat itu pernah dialami, atau dengan kata lain kejadian itu pernah dimasukkan ke dalam jiwanya, kemudian disimpan dan pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Dengan demikian ingatan itu merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima atau memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau (Woodworth dan Marquis, 1957).
Dengan kata lain ingatan merupakan kemampuan psikis untuk memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang lampau.

B.     Sifat-sifat Ingatan/ Memory
Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami. Namun tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan tetap tinggal seluruhnya dalam ingatannya, oleh karena ingatan kemampuan yang terbatas.
Sifat-sifat ingatan:
1.      Ingatan yang cepat dan mudah: seorang dapat dengan mudah dalam menerima kesan-kesan
2.      Ingatan yang luas: sekaligus seseorang dapat menerima banyak kesan-kesan dan dalam daerah yang luas
3.      Ingatan yang teguh: kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah, melainkan tetap sebagaimana pada waktu menerimanya (tidak mudah lupa)
4.      Ingatan yang setia: kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah, melainkan tetap sebagaimana pada waktu menerimanya
5.      Ingatan mengabdi atau patuh: kesan yang pernah dicamkan dapat dengan mudah direproduksi dengan lancar
Prestasi ingatan berhubungan erat dengan kondisi jasmani, misalnya; kelelehan, sakit, dan kurang tidur juga menurunkan prestasi ingatan. Dari factor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia ialah kurang lebih pada masa kanak-kanak (10-14 th), dan ini baik sekali untuk daya ingatan mekanis, yakni daya ingatan yang hanya untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah umur ini mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi, tetapi hanya untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis). Dan ini berlangsung antara umur 15-50 th.
Ingatan berhubungan pula dengan emosi seseorang. Factor sugesti dan perasaan memegang peranan besar dalam penentuan kualitas ingatan. Rasa takut, cemas, ragu-ragu, gugup, minder dan malu semua dapat mempengaruhi ingatan seseorang.
Salah satu produk dari ngatan adalah mengenal kembali. Mengenal kembali ialah (recognize) ialah kesadaran masa lampau sebagai akibat dari pengamatan. Pengenalan kembali itu berlangsung dengan bantuan impuls dari luar. Disamping pengenalan kembali, ada peristiwa mengingat kembali (to remember, to recall), yaitu kesadaran masa lampau, dikaitkan reproduksi. Jika pngenalan kembali ditimbulkan oleh impuls dari luar maka mengingat kembali disebabkan oleh adanya perangsang/impuls dari dalam atau internal. Peristiwa lain yang sangat penting dalam ingatan ialah aktivitas psikis mencamkan (memasukkan-meletakkan). Usaha dengan sengaja memasukkan-meletakkan bahan pengenalan dalam ingatan itu disebut “memorisasi”.
Dalam memorisasi dapat berlansung dengan cara “otomatis” atau berlangsung dengan sendirinya, tanpa menggunakan akal atau tidak sengaja. Sekalipun dengan memorisasi memungkinkan orang dapat mengingat apa yang telah dipelajarinya, tetapi tidak berarti bahwa semua “memory traces” ini akan tetap tinggal dengan baik, karena pada suatu saan akan hilang, dalam hal ini orang mengalami kelupaan. Yang mana seseorang tidak dapat mereproduksi tanggapan-tanggapan yang pernah dialami, padahal ingatannya sehat.
C.  Jenis Ingatan 
1) Ingatan Jangka Pendek 
Para psikologi mendefinisikan ingatan jangka pendek sebagai ingatan yang disimpan sampai 20 detik atau lebih jika ingatan tersebut secara sadar diulang-ulang. Secara umum, kapasitas seseorang dalam menyimpan ingatan jangka pendek dalam suatu waktu adalah tujuh informasi. Ingatan jangka pendek dapat menyimpan suatu informasi sampai dua puluh detik apabila informasi tersebut diberi tanda-tanda khusus atau diulang-ulang. Misalnya, lokasi tempat kita memarkir mobil dapat disimpan dalam ingatan jangka pendek.
2) Ingatan Jangka Panjang
Ingatan jangka panjang meliputi inforamsi yang telah disimpan dalam ingatan dengan rentang waktu beberapa menit atau sepanjang hidup. Misalnya, percakapan dan kenang-kenangan seseorang tentang masa kecilnya. Jika kita berbicara mengenai ingatan jangka panjang, berarti kita berbicara mengenai satu bagian dari sistem limbik atau otak mamalia yaitu hipokampus. Hipokampus dikenal sebagai jalan untuk memproses semua memori kognitif. Saat suatu informasi masuk ke dalam otak melalui kelima panca indera kita, semua informasi ini pertama-tama akan diterima dan diproses oleh hipotalamus dan selanjutnya dikirim ke hipokampus. Di hipokampus, informasi ini dibandingkan dengan informasi yang berasal dari pembelajaran dan pengalaman yang terjadi sebelumnya untuk kemudian ditransfer ke memori kerja. Kemudian hipokampus menjalankan fungsinya sebagai bagian otak yang memberikan label pada setiap fakta dan informasi yang nantinya akan disimpan dalam ingatan jangka panjang.

D.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ingatan 

Faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan diantaranya yaitu :
1) Ingatan jangka pendek (STM)
Ingatan yang disimpan di dalam STM berlangsung kurang dari 30 detik. Jika disajikan secara serial maka jumlah aitem yang dapat disimpan dalam STM adalah antara 2 sampai 5 aitem. Secara umum STM memiliki kapasitas mengingat objek berkisar 7 aitem, atau antara 5 sampai dengan 9 aitem. Informasi yang disimpan dalam STM biasanya berupa kode auditori (bunyi), tetapi dapat pula menggunakan kode semantik dan visual.
 
2) Efek posisi serial (the serial position effect)
Sejumlah informasi (aitem atau objek) yang disajikan secara berurutan akan mempengaruhi ingatan seseorang. Aitem-aitem atau objek-objek yang berada pada posisi atau urutan bagian awal (depan) dan juga akhir (belakang) akan cenderung diingat lebih baik daripada aitem-aitem atau objek-objek yang berada pada urutan di tengah. Karena informasi atau aitem-atem yang terletak di bagian awal akan lebih dulu memasuki ingatan jangka pendek, sehingga memungkinkan dilakukan pengulangan di dalam pikiran secara memadai untuk kemudian dipindahkan ke dalam ingatan jangka panjang. Bagi informasi yang terletak diurutan tengah, ketika memasuki ingatan jangka pendek bersamaan waktunya dengan proses pengulangan informasi di bagian depan, sehingga hanya sedikit kapasitas bagi pengulangan kembali informasi yang terletak di tengah. Dengan demikian informasi yang terletak di tengah urutan belum sampai dipindahkan ke ingatan jangka panjang. Sementara itu, informasi yang terletak di bagian akhir cenderung diingat lebih baik, sebab informasinya masih berada pada ingatan jangka pendek pada waktu di-recall.
3) Ingatan jangka panjang (STM)
Ingatan jangka panjang ini meliputi proses penyimpanan informasi yang bersifat lebih permanen (berlangsung lebih lama dari beberapa menit sampai waktu yang tidak terbatas). Selain itu, informasi akan disimpan dalam bentuk maknanya atau semantik. 
4) Keahlian (expertise)
Keahlian dalam suatu bidang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap ingatan seseorang. Orang akan dapat mengingat bahan dan informasi baru dengan baik apabila ia memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup baik di bidang tersebut. Hal ini terjadi karena latar belakang pengetahuan keahlian seseorang dapat menjadi isyarat mental (mental cues). Isyarat mental ini merupakan bagian dari susunan pengetahuan yang sudah dipelajari secara teliti dan diorganisasikan dengan baik. Isyarat mental dapat menimbulkan gambaran yang jelas mengenai suatu objek di dalam mental atau pikiran seseorang. Selain itu, isyarat mental juga memiliki sifat yang lebih menonjol, sehingga tidak mudah dikacaukan oleh informasi yang lain.
5) Pemberian kode khusus (encoding specificity)
Prinsip pemberian kode khusus ialah seseorang akan mudah mengingat kembali suatu peristiwa yang terjadi hanya jika sesuai dengan bekas yang ditemukan di dalam ingatannya. Dengan kata lain, orang akan mengingat kembali informasi dengan lebih baik jika situasinya sama dengan situasi pada waktu ia melakukan proses pemberian kode sebelumnya. Suatu informasi yang disimpan dalam bentuk makna atau semantik akan diingat kembali lebih efektif apabila tugas yang diminta juga berbentuk makna, dan bukan intonasinya. 

6) Emosi atau afek
Aktivitas mengingat juga dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Pertama, dalam mengingat kata-kata maka orang cenderung mengingat lebih baik pada kata-kata yang menyenangkan daripada kata-kata yang menyedihkan. Fenomena ini disebut Pollyanna principles, yaitu satuan informasi yang secara emosi menyenangkan biasanya diproses lebih efisien dan tepat daripada informasi yang mengandung kesedihan. Kedua, kesamaan suasana hati (mood congruence), yaitu ingatan menjadi lebih baik jika bahan yang dipelajari sama dengan suasana hati yang berlangsung pada saat ini. Ketiga, ketergantungan dengan suasana hati (state dependence). Ketergantungan ini terjadi apabila seseorang mengingat informasi lebih baik dalam suasana hati sekarang yang sesuai dengan suasana hati pada saat bahan itu pertama kali dipelajari atau diterima.

7) Very-long-term memory (VLTM)
VLTM adalah ingatan yang berlangsung lebih dari tiga bulan lamanya. Jenis ingatan ini sebenarnya merupakan perluasan dari jenis ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Khusus ingatan jangka panjang dapat berlangsung dari satu menit sampai dengan seumur hidup. Pemikiran ini terlalu luas, sehingga sebagian ahli psikologi mencoba memahami informasi yang disimpan di dalam ingatan untuk jangka waktu yang sangat panjang. Sebab, perbedaan interval waktu (satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, dan puluhan tahun) akan mempengaruhi ketepatan mengingat kembali.

8) Stres
Elizabeth Loftus berpendapat bahwa perasaan cemas dapat mempersempit fokus perhatian seseorang sehingga berbagai petunjuk penting yang menuntun memori menjadi hilang. Ketika perasaan cemas sudah membuat kita kehilangan petunjuk-petunjuk yang berguna, kita akan semakin sulit untuk menyimpan memori ataupun mengingat kembali apa yang telah tersimpan dalam memori.


9) Kondisi fisik yang lelah
Kondisi fisik yang lelah juga sangat mempengaruhi daya serap informasi yang masuk, dengan demikian secara langsung mempengaruhi kemampuan mengingat. Para ahli mengetahui bahwa pikiran dan tubuh saling mempengaruhi satu sama lain. Kondisi fisik yang lelah bisa disebabkan oleh waktu istirahat yang kurang atau jam belajar yang terlalu panjang.
E. Teknik Memory
Teknik memori adalah teknik memasukkan segala informasi yang kita peroleh ke dalam otak sesuai dengan cara kerja otak. Pada dasarnya otak sangat menyukai dengan hal-hal seperti, sesuatu yang tidak masuk akal dan berlebihan, penuh warna, multi sensori atau melibatkan seluruh panca indera, menggunakan asosiasi, imajinasi, humor, simbol dan lain sebagainya. Semakin kita bisa menggunakan hal-hal tersebut, semakin maksimal pula kemampuan mengingat kita. 
Adapun beberapa teknik memori, diantaranya yaitu:
1) Teknik Asosiasi
Teknik asosiasi atau cantolan adalah bagaimana cara kita mengasosiasikan pelbagai hal dalam memori kita. Kita dapat menggunakan asosiasi sederhana untuk mengingat potongan-potongan informasi. Selain itu, teknik ini juga untuk mengajarkan daftar informasi yang panjang, terutama saat kita ingin mengingat informasi dengan urutan tertentu.
2) Sistem Mata Rantai
Sistem mata rantai adalah suatu sistem penggunaan mnemonics yang paling dasar yang menghubungkan antara item satu dengan yang lain secara berurutan. Metode ini juga disebut dengan metode cerita, sebab dengan cerita ada item-item yang dihubungkan secara berurutan baik dari depan maupun dari belakang dan akan mudah diingat.
3) Sistem Pegword (kata kunci)
Sistem peg adalah suatu sistem yang terdiri dari sejumlah kata-kata benda konkrit yang telah dihafal sebelumnya dan dihubungkan dengan nomor atau huruf abjad. Misalnya, sistem peg yang dikembangkan oleh Henry Herdson yang menggambarkan satu objek dengan satu nomor. Huruf 1=lilin (gambar lilin berdiri), 2=angsa, dan lain sebagainya.
4) Sistem Loci atau Lokasi
Dengan metode ini, kita bisa mengasosiasikan informasi yang ingin kita ingat dengan lokasi tertentu. Kita dapat mengingat informasi dengan mudah jika        kita      meletakkannya            di         tempat tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar