A. Pengertian
Ingatan Memory
Ingatan (memory)
ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan.
Jadi, ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan; menerima kesan-kesan, menyimpan dan
mereproduksikan.
Orang yang
dapat mengingat sesuatu kejadian, ini berarti kejadian yang diingat itu pernah
dialami, atau dengan kata lain kejadian itu pernah dimasukkan ke dalam jiwanya,
kemudian disimpan dan pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam
kesadaran. Dengan demikian ingatan itu merupakan kemampuan yang berkaitan
dengan kemampuan untuk menerima atau memasukkan (learning), menyimpan (retention),
dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau
(Woodworth dan Marquis, 1957).
Dengan kata
lain ingatan merupakan kemampuan psikis untuk memasukkan (learning),
menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering)
hal-hal yang lampau.
B. Sifat-sifat
Ingatan/ Memory
Dengan
adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi
bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang
pernah dialami. Namun tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan
tetap tinggal seluruhnya dalam ingatannya, oleh karena ingatan kemampuan yang
terbatas.
Sifat-sifat ingatan:
1. Ingatan
yang cepat dan mudah: seorang dapat dengan mudah dalam menerima kesan-kesan
2. Ingatan
yang luas: sekaligus seseorang dapat menerima banyak kesan-kesan dan dalam
daerah yang luas
3. Ingatan
yang teguh: kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah, melainkan
tetap sebagaimana pada waktu menerimanya (tidak mudah lupa)
4. Ingatan
yang setia: kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah, melainkan
tetap sebagaimana pada waktu menerimanya
5. Ingatan
mengabdi atau patuh: kesan yang pernah dicamkan dapat dengan mudah direproduksi
dengan lancar
Prestasi
ingatan berhubungan erat dengan kondisi jasmani, misalnya; kelelehan, sakit,
dan kurang tidur juga menurunkan prestasi ingatan. Dari factor usia, ingatan
paling tajam pada diri manusia ialah kurang lebih pada masa kanak-kanak (10-14
th), dan ini baik sekali untuk daya ingatan mekanis, yakni daya ingatan yang
hanya untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah umur ini mencamkan dalam ingatan
juga dapat dipertinggi, tetapi hanya untuk kesan-kesan yang mengandung
pengertian (daya ingatan logis). Dan ini berlangsung antara umur 15-50 th.
Ingatan
berhubungan pula dengan emosi seseorang. Factor sugesti dan perasaan memegang
peranan besar dalam penentuan kualitas ingatan. Rasa takut, cemas, ragu-ragu,
gugup, minder dan malu semua dapat mempengaruhi ingatan seseorang.
Salah satu
produk dari ngatan adalah mengenal kembali. Mengenal kembali ialah (recognize)
ialah kesadaran masa lampau sebagai akibat dari pengamatan. Pengenalan kembali
itu berlangsung dengan bantuan impuls dari luar. Disamping pengenalan kembali,
ada peristiwa mengingat kembali (to remember, to recall), yaitu
kesadaran masa lampau, dikaitkan reproduksi. Jika pngenalan kembali ditimbulkan
oleh impuls dari luar maka mengingat kembali disebabkan oleh adanya
perangsang/impuls dari dalam atau internal. Peristiwa lain yang sangat penting
dalam ingatan ialah aktivitas psikis mencamkan (memasukkan-meletakkan). Usaha
dengan sengaja memasukkan-meletakkan bahan pengenalan dalam ingatan itu disebut
“memorisasi”.
Dalam memorisasi dapat berlansung dengan cara
“otomatis” atau berlangsung dengan sendirinya, tanpa menggunakan akal atau
tidak sengaja. Sekalipun dengan memorisasi memungkinkan orang dapat mengingat
apa yang telah dipelajarinya, tetapi tidak berarti bahwa semua “memory traces”
ini akan tetap tinggal dengan baik, karena pada suatu saan akan hilang, dalam
hal ini orang mengalami kelupaan. Yang mana seseorang tidak dapat mereproduksi
tanggapan-tanggapan yang pernah dialami, padahal ingatannya sehat.
C.
Jenis
Ingatan
1) Ingatan Jangka Pendek
Para psikologi
mendefinisikan ingatan jangka pendek sebagai ingatan yang disimpan sampai 20
detik atau lebih jika ingatan tersebut secara sadar diulang-ulang. Secara umum,
kapasitas seseorang dalam menyimpan ingatan jangka pendek dalam suatu waktu
adalah tujuh informasi. Ingatan jangka pendek dapat menyimpan suatu informasi
sampai dua puluh detik apabila informasi tersebut diberi tanda-tanda khusus
atau diulang-ulang. Misalnya, lokasi tempat kita memarkir mobil dapat disimpan
dalam ingatan jangka pendek.
2) Ingatan Jangka
Panjang
Ingatan jangka panjang
meliputi inforamsi yang telah disimpan dalam ingatan dengan rentang waktu
beberapa menit atau sepanjang hidup. Misalnya, percakapan dan kenang-kenangan
seseorang tentang masa kecilnya. Jika kita berbicara mengenai ingatan jangka panjang,
berarti kita berbicara mengenai satu bagian dari sistem limbik atau otak
mamalia yaitu hipokampus. Hipokampus dikenal sebagai jalan untuk memproses
semua memori kognitif. Saat suatu informasi masuk ke dalam otak melalui kelima
panca indera kita, semua informasi ini pertama-tama akan diterima dan diproses
oleh hipotalamus dan selanjutnya dikirim ke hipokampus. Di hipokampus,
informasi ini dibandingkan dengan informasi yang berasal dari pembelajaran dan
pengalaman yang terjadi sebelumnya untuk kemudian ditransfer ke memori kerja.
Kemudian hipokampus menjalankan fungsinya sebagai bagian otak yang memberikan
label pada setiap fakta dan informasi yang nantinya akan disimpan dalam ingatan
jangka panjang.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ingatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan diantaranya yaitu :
1) Ingatan jangka
pendek (STM)
Ingatan yang disimpan
di dalam STM berlangsung kurang dari 30 detik. Jika disajikan secara serial
maka jumlah aitem yang dapat disimpan dalam STM adalah antara 2 sampai 5 aitem.
Secara umum STM memiliki kapasitas mengingat objek berkisar 7 aitem, atau
antara 5 sampai dengan 9 aitem. Informasi yang disimpan dalam STM biasanya
berupa kode auditori (bunyi), tetapi dapat pula menggunakan kode semantik dan
visual.
2) Efek posisi serial (the serial position effect)
Sejumlah informasi
(aitem atau objek) yang disajikan secara berurutan akan mempengaruhi ingatan
seseorang. Aitem-aitem atau objek-objek yang berada pada posisi atau urutan
bagian awal (depan) dan juga akhir (belakang) akan cenderung diingat lebih baik
daripada aitem-aitem atau objek-objek yang berada pada urutan di tengah. Karena
informasi atau aitem-atem yang terletak di bagian awal akan lebih dulu memasuki
ingatan jangka pendek, sehingga memungkinkan dilakukan pengulangan di dalam
pikiran secara memadai untuk kemudian dipindahkan ke dalam ingatan jangka
panjang. Bagi informasi yang terletak diurutan tengah, ketika memasuki ingatan
jangka pendek bersamaan waktunya dengan proses pengulangan informasi di bagian
depan, sehingga hanya sedikit kapasitas bagi pengulangan kembali informasi yang
terletak di tengah. Dengan demikian informasi yang terletak di tengah urutan
belum sampai dipindahkan ke ingatan jangka panjang. Sementara itu, informasi
yang terletak di bagian akhir cenderung diingat lebih baik, sebab informasinya
masih berada pada ingatan jangka pendek pada waktu di-recall.
3) Ingatan jangka
panjang (STM)
Ingatan jangka panjang
ini meliputi proses penyimpanan informasi yang bersifat lebih permanen
(berlangsung lebih lama dari beberapa menit sampai waktu yang tidak terbatas).
Selain itu, informasi akan disimpan dalam bentuk maknanya atau semantik.
4) Keahlian (expertise)
Keahlian dalam suatu
bidang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap ingatan seseorang. Orang
akan dapat mengingat bahan dan informasi baru dengan baik apabila ia memiliki
latarbelakang pengetahuan yang cukup baik di bidang tersebut. Hal ini terjadi
karena latar belakang pengetahuan keahlian seseorang dapat menjadi isyarat
mental (mental cues). Isyarat mental ini merupakan bagian dari susunan
pengetahuan yang sudah dipelajari secara teliti dan diorganisasikan dengan
baik. Isyarat mental dapat menimbulkan gambaran yang jelas mengenai suatu objek
di dalam mental atau pikiran seseorang. Selain itu, isyarat mental juga
memiliki sifat yang lebih menonjol, sehingga tidak mudah dikacaukan oleh
informasi yang lain.
5) Pemberian kode
khusus (encoding specificity)
Prinsip pemberian kode
khusus ialah seseorang akan mudah mengingat kembali suatu peristiwa yang
terjadi hanya jika sesuai dengan bekas yang ditemukan di dalam ingatannya.
Dengan kata lain, orang akan mengingat kembali informasi dengan lebih baik jika
situasinya sama dengan situasi pada waktu ia melakukan proses pemberian kode
sebelumnya. Suatu informasi yang disimpan dalam bentuk makna atau semantik akan
diingat kembali lebih efektif apabila tugas yang diminta juga berbentuk makna,
dan bukan intonasinya.
6) Emosi atau afek
Aktivitas mengingat
juga dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Pertama, dalam mengingat
kata-kata maka orang cenderung mengingat lebih baik pada kata-kata yang
menyenangkan daripada kata-kata yang menyedihkan. Fenomena ini disebut
Pollyanna principles, yaitu satuan informasi yang secara emosi menyenangkan
biasanya diproses lebih efisien dan tepat daripada informasi yang mengandung
kesedihan. Kedua, kesamaan suasana hati (mood congruence), yaitu ingatan
menjadi lebih baik jika bahan yang dipelajari sama dengan suasana hati yang
berlangsung pada saat ini. Ketiga, ketergantungan dengan suasana hati (state
dependence). Ketergantungan ini terjadi apabila seseorang mengingat informasi
lebih baik dalam suasana hati sekarang yang sesuai dengan suasana hati pada
saat bahan itu pertama kali dipelajari atau diterima.
7) Very-long-term memory (VLTM)
VLTM adalah ingatan
yang berlangsung lebih dari tiga bulan lamanya. Jenis ingatan ini sebenarnya
merupakan perluasan dari jenis ingatan jangka pendek dan ingatan jangka
panjang. Khusus ingatan jangka panjang dapat berlangsung dari satu menit sampai
dengan seumur hidup. Pemikiran ini terlalu luas, sehingga sebagian ahli
psikologi mencoba memahami informasi yang disimpan di dalam ingatan untuk
jangka waktu yang sangat panjang. Sebab, perbedaan interval waktu (satu hari,
satu minggu, satu bulan, satu tahun, dan puluhan tahun) akan mempengaruhi
ketepatan mengingat kembali.
8) Stres
Elizabeth Loftus
berpendapat bahwa perasaan cemas dapat mempersempit fokus perhatian seseorang
sehingga berbagai petunjuk penting yang menuntun memori menjadi hilang. Ketika
perasaan cemas sudah membuat kita kehilangan petunjuk-petunjuk yang berguna,
kita akan semakin sulit untuk menyimpan memori ataupun mengingat kembali apa
yang telah tersimpan dalam memori.
9) Kondisi fisik yang lelah
Kondisi
fisik yang lelah juga sangat mempengaruhi daya serap informasi yang masuk,
dengan demikian secara langsung mempengaruhi kemampuan mengingat. Para ahli
mengetahui bahwa pikiran dan tubuh saling mempengaruhi satu sama lain. Kondisi
fisik yang lelah bisa disebabkan oleh waktu istirahat yang kurang atau jam
belajar yang terlalu panjang.
E. Teknik Memory
Teknik memori adalah teknik memasukkan segala informasi yang
kita peroleh ke dalam otak sesuai dengan cara kerja otak. Pada dasarnya otak
sangat menyukai dengan hal-hal seperti, sesuatu yang tidak masuk akal dan
berlebihan, penuh warna, multi sensori atau melibatkan seluruh panca indera,
menggunakan asosiasi, imajinasi, humor, simbol dan lain sebagainya. Semakin
kita bisa menggunakan hal-hal tersebut, semakin maksimal pula kemampuan
mengingat kita.
Adapun beberapa teknik memori, diantaranya yaitu:
1) Teknik Asosiasi
Teknik asosiasi atau
cantolan adalah bagaimana cara kita mengasosiasikan pelbagai hal dalam memori
kita. Kita dapat menggunakan asosiasi sederhana untuk mengingat
potongan-potongan informasi. Selain itu, teknik ini juga untuk mengajarkan
daftar informasi yang panjang, terutama saat kita ingin mengingat informasi
dengan urutan tertentu.
2) Sistem Mata Rantai
Sistem mata rantai
adalah suatu sistem penggunaan mnemonics yang paling dasar yang menghubungkan
antara item satu dengan yang lain secara berurutan. Metode ini juga disebut
dengan metode cerita, sebab dengan cerita ada item-item yang dihubungkan secara
berurutan baik dari depan maupun dari belakang dan akan mudah diingat.
3)
Sistem Pegword (kata kunci)
Sistem peg adalah suatu
sistem yang terdiri dari sejumlah kata-kata benda konkrit yang telah dihafal
sebelumnya dan dihubungkan dengan nomor atau huruf abjad. Misalnya, sistem peg
yang dikembangkan oleh Henry Herdson yang menggambarkan satu objek dengan satu
nomor. Huruf 1=lilin (gambar lilin berdiri), 2=angsa, dan lain sebagainya.
4) Sistem Loci atau Lokasi
Dengan
metode ini, kita bisa mengasosiasikan informasi yang ingin kita ingat dengan
lokasi tertentu. Kita dapat mengingat informasi dengan mudah jika kita meletakkannya di tempat tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar